10 Nov 2021

Dunia tentang Aku , kamu & kita . . .

 Welcome to my world  @dunianyarara

let's learn together . . .

Hi friends...my name is Khalyandhara Pramesthi Regita Wulan 

you can call me "Rara"

i'm from 9.7 Class  SMPN 21 Malang

hope you always in good health everyday

keep spirit and always shining okayyy....




 ( Khalyandara Pramesthi Regita Wulan / 15 / 9.7 )

8 Nov 2021

HOW SHOULD WE STUDY IN PANDEMIC

 i hope they trigger you more to learn . . .

 let's subscribe , likes 👍 and Comment  💓

HUKUM KIRCHOFF 1



Oleh karena itu, bunyi Hukum I Kirchhoff lebih umum ditulis: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu. Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff's Current Law (KCL)


Mengutip dari Akselerasi Fisika, bunyi Hukum Kirchoff 1 adalah: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut. ... Hukum Kirchoff 1 ini biasa dikombinasikan dengan hubungan listrik seri dan paralel pada Hukum Ohm


Hukum Kirchoff I dikenal juga sebagai hukum percabangan yang membahas tentang kekekalan muatan. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah arus listrik yang masuk melewati suatu titik percabangan dalam rangkaian listrik tertentu sama dengan jumlah arus yang keluar melalui titik percabangan tersebut.


                                

DON'T BULLY , BE A FRIEND

Bentuk bullying yang terjadi di sekolah


Dalam berbagai Sebagaimana kita tahu, bullying merupakan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuatatau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

 Meski disebut sebagai tempat belajar, tempat bersosialisasi, dan tempat mengenal budi pekerti, sekolah juga berpotensi menjadi tempat merebaknya kasus bullying. Setiap warga sekolah, dalam lokasi tertentu, berpotensi menjadi pelaku, maupun korban bullying. Bullying di sekolah, dapat dilakukan oleh, guru kepada siswa, orang dewasa di lingkungan sekolah (staf tata usaha, pelaksana harian, atau petugas keamanan sekolah non guru), siswa senior kepada juniornya, atau siswa dengan sebayanya.

 di sekolah, setiap warga sekolah, baik itu guru, karyawan, maupun siswa, selalu terlibat untuk ikut serta di dalamnya. Meski bertujuan mendidik, tidak jarang aktivitas-aktivitas ini memicu munculnya konflik yang berujung padai suatu bentuk tindakan bullying. Untuk diketahui bersama, ada beberapa jenis bullying yang mungkin dapat terjadi di lingkungan sekolah.

  • Bullying verbal

Bullying jenis ini biasanya terlontar melalui kata-kata yang tidak menyenangkan. Dapat berupa ejekan, umpatan, cacian, makian, celaan, serta fitnah. Semua jenis ungkapan berupa kata-kata yang bersifat menyakiti orang lain, merupakan bentuk bullying verbal.

  • Bullying fisik

Berbicara mengenai fisik, hal ini terkait erat dengan fisik atau tubuh seseorang. Bullying fisik merupakan bentuk kekerasan yang terjadi dengan menyakiti fisik seseorang. Bentuk kekerasan ini dapat berupa tendangan, pukulan, tamparan, atau meludahi seseorang.

  • Bullying relasional

Di sekolah, bullying relasional terjadi karena muncul kelompok-kelompok tertentu yang berseberangan dengan kelompok atau individu lain, sehingga muncul pengucilan terhadap seseorang yang dianggap berseberangan, selain dikucilkan, seorang siswa yang dianggap “berbeda” dengan kebanyakan siswa di sekolah akan diabaikan, dicibir, dengan segala hal yang dapat membuat siswa tersebut diasingkan dari kelompoknya.

Seperti halnya terdapat berbagai bentuk dan jenis bullying atau perundungan ini, terdapat pula beragam bentuk alasan perundungan dapat terjadi, dan bagaimana kita dapat mengatasi itu semua. Grameds dapat mempelajarinya melalui pembahasan yang ada di dalam buku Stop Bullying.

Contoh kasus bullying di Indonesia yang terjadi di sekolah selama tahun 2020 

  • Kasus bully yang menimpa siswa SMP di Malang

Seorang siswa sebuah SMP, berinisial MS (13) menjadi korban bullying yang dilakukan oleh teman sekolahnya. Siswa tersebut diangkat oleh temannya yang berjumlah tujuh orang, kemudian dijatuhkan di paving. Bukan hanya sekali itu saja, korban juga diangkat lagi, kemudian dijatuhkan di dekat pohon. Korban mendapat perawatan di rumah sakit, akibat kekerasan fisik tersebut dan menyebabkan jari tengah tangannya diamputasi, karena tidak berfungsi lagi. Kejadian ini sangat berbahaya, meski pelaku hanya beralasan karena iseng.

  • Murid membully gurunya di Gresik

Terjadi sekitar bulan Februari 2019. Seorang siswa sesekali mendorong gurunya, dengan mengarahkan kedua tangannya yang terkepal ke arah sang guru. Siswa tersebut melakukannya di dalam kelas pada saat jam pelajaran berlangsung. Siswa tersebut melakukan, sambil merokok di dalam kelas.

Guru tersebut, tidak membalas, hanya memandang wajah siswanya. Kejadian tersebut direkam oleh temannya sambil menertawakan kejadian tersebut. Aksi ini dianggap sebagai lelucon oleh siswa tersebut. Namun hal ini termasuk sebuah aksi tidak pantas, dan termasuk dalam jenis bullying fisik.

Contoh-contoh kasus di atas, merupakan sebagian kecil kisah yang menyedihkan dari para korban bullying yang mengalami pengalaman tidak menyenangkan. Namun tidak jarang pula para korban ini meregang nyawa akibat kekerasan-kekerasan yang dilakukan oleh sesamanya, termasuk kekerasan yang terjadi di sekolah.

Seorang psikolog dan konselor, Yunita Kristanti Nur Indarsih, mengungkapkan faktor balas dendam juga dapat menjadi pemicu utama terjadinya bullying di sekolah, selain karena persaingan dan iri hati. Akar kepahitan yang dialami sejak dini, membuat anak usia sekolah, cenderung akan menyakiti sebayanya, meski si anak masih di usia taman kanak-kanak.

Pengaruh dari orang dewasa menjadi model bagi anak-anak usia sekolah. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Sehingga sikap dan cara bertutur mereka menyerupai orang dewasa yang dekat dengan mereka.

 Hukum Untuk Bullying

Kadang tindakan semacam ini dipandang remeh dan tidak mendapat perhatian dari para guru atau orang dewasa yang ada di lingkungan satuan pendidikan. Bullying merupakan suatu tindakan pelanggaran hak asasi manusia, maka dari itu, hal semacam ini memiliki payung hukum dalam perundang-undangan di negara kita.

Selain undang-undang perlindungan anak. Kasus bullying di lingkungan satuan pendidikan mempunyai payung hukum seperti yang tertuang berikut ini.




Pasal 54 UU Nomor 35 tahun 2014

Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.

Mengenal Persamaan Kuadrat

Rumus ABC digunakan untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat, selain cara pemfaktoran atau melengkapi kuadrat sempurna. Berikut rumus ABC: Misalkan persamaan kuadratnya adalah 2x² - 5x - 3 = 0.








8 Langkah Memilih Sekolah SMA Terbaik Agar Prestasi Maksimal


Bagi siswa-siswi yang sudah selesai belajar dibangku sekolah menengah pertama (SMP) pastinya akan berpikir matang-matang untuk melanjutkan sekolah. Selain harus memilih sekolah terbaik, banyak faktor yang mesti diperhatikan. Salah satunya memilih jurusan yang tepat agar bisa mendapatkan prestasi yang maksimal. Nah, berikut ini 10 langkah yang tidak boleh dilewatkan saat memilih sekolah SMA terbaik di kota tempat kamu tinggal.

 

Memahami jurusan di SMA

Sebelum menentukan sekolah SMA terbaik yang akan kamu masuki, sebaiknya pahami terlebih dahulu jurusan di SMA. Sebab di SMA tentu tidak ada jurusan tata boga, tata rias, administrasi, atau yang lainnya. Jurusan yang ada di SMA adalah IPA, IPS, atau Bahasa. Jika ingin masuk SMA, maka kamu mesti menyiapkan diri untuk memilih salah satu jurusan tersebut.

 

Faktor lokasi

Sebaiknya kenali terlebih dahulu berbagai SMA yang ada di sekitar kamu, mulai dari yang terdekat hingga yang paling jauh, namun masih terjangkau. Hal ini juga akan menentukan sarana transportasi yang hendak kamu pakai untuk pergi dan pulang sekolah. Nah, jika kamu memilih SMA di luar kota, maka mesti mempertimbangkan tempat tinggal, mau kos atau tinggal di rumah saudara. Sebaiknya, pilih tempat tinggal yang tidak begitu jauh dari SMA pilihan kamu. Syukur-syukur kamu bisa tinggal di asrama yang dikelola oleh pihak sekolah juga.

 

3.Faktor skor akhir

Selain faktor lokasi, skor akhir yang kamu dapatkan dari nilai SKHU SMP juga sangat penting, karena ini akan menjadi salah satu syarat untuk masuk SMA, selain melalui jalur tes dan prestasi. pastikan kamu memilih SMA sesuai skor akhir kamu.

 

4.Diskusi dengan orang tua

Cobalah untuk membicarakan perihal sekolah pilihanmu dengan orang tua. Tentu saja orang tua akan memberikan banyak pertimbangan yang terbaik buat kamu.

 

5.Fasilitas bakat dan minat

Setelah kamu berdiskusi dengan orang tua, carilah SMA yang mempunyai fasilitas penelusuran bakat dan minat. Ini juga penting, lantaran setelah lulus SMA, kamu bisa langsung mengetahui arah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.

 

7.Ekstrakurikuler

Jangan lupa pilih Sekolah SMA terbaik yang memiliki banyak ekstrakurikuler. Sehingga kamu memiliki banyak pilihan untuk menyalurkan bakat, minat, atau hobi. Siapa tahu, melalui kegiatan ekstrakurikuler, kamu bisa menoreh berbagai prestasi. Tentu saja ini penting bagi kamu untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

 

8.Persiapkan mental

Banyak orang bilang, masa SMA adalah masa yang paling indah. Ungkapan ini bisa jadi benar. Pada masa SMA, selain berhadapan dengan aneka rutinitas belajar, kamu juga akan menghadapi berbagai pengaruh, baik yang positif maupun yang negatif. Maka, persiapkan diri untuk menghadapinya. Bijaklah dalam memilih pergaulan dan aktivitas. Jika tidak mendukung proses belajar, lebih baik dihindari. Carilah teman dan aktivitas sepenuhnya menyokong proses belajar kamu. Karena masa SMA adalah masa mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

 


5 Hal Ini Sering Dirasakan oleh Remaja Masa Kini

 Hal yang sering buat Kalian Galau to The Max . . .


Jadi remaja di zaman sekarang itu nggak gampang. Beberapa hal ini pasti kamu pahami dan rasakan banget. Tenang aja, kamu nggak perlu khawatir berada di usia remaja. Pasalnya, masa-masa ini adalah fase terbaik yang bisa kamu dapatkan selama hidup. Meskipun terlihat indah, ada juga banyak tantangan yang harus kamu hadapi. Untuk itu, remaja masa kini harus ready anytime anywhere agar siap menghadapi berbagai kesempatan. 


Percaya atau nggak, lima hal ini bakal sering kamu rasakan sebagai remaja masa kini. Apa aja? Yuk, cari tahu sama-sama!


Ambisi mendapat nilai tinggi di sekolah
Perasaan ingin selalu mendapat nilai tinggi di sekolah memang hal yang positif, tapi bukan berarti kamu harus terus memaksakan diri untuk belajar. Pastikan kamu juga meluangkan waktu untuk bergaul, menyalurkan hobi, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bisa menambah pengetahuan dan pengalaman. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan ekstrakuriluler di sekolah atau bergabung dengan komunitas-komunitas lainnya di luar sekolah.


Kesulitan menjadi diri sendiri
 jadi beda itu nggak dosa, kok! Kamu nggak harus mengikuti tren musik, fesyen, atau apapun yang lagi populer di kalangan teman-temanmu. Kamu tetap bisa menjadi diri sendiri dan nggak selalu ikut-ikutan dengan tren yang ada. Semakin kamu bisa tampil sebagai diri sendiri, maka semakin mudah juga untuk menemukan passion dan keterampilan yang kamu miliki. Kamu berhak menentukan pilihan, berpendapat, menyukai musik, atau hal-hal positif lainnya yang bisa membuatmu berbahagia menikmati masa remaja.


Galau karena urusan cinta
Di usia remaja, kamu bakal merasakan ketertarikan dengan lawan jenis. Tenang saja, ini hal yang wajar. Namun, karena kondisi psikologis remaja yang belum cukup stabil, nggak jarang kamu justru sering merasakan galau karena urusan cinta. Terlebih buat kalian yang sudah mulai berpacaran. Perlu diingat, kalau ini hanya cinta ala anak muda dan kamu nggak perlu terlalu pusing memikirkannya. Jangan sampai karena sibuk memikirkan urusan cinta, kamu jadi lupa sama tugas-tugas sekolah dan mengakibatkan prestasi belajar jadi menurun, ya!


Beda pendapat dengan besties
Punya besties yang setia itu menyenangkan! Tapi bukan berarti hubungan pertemanan kalian bebas dari masalah, ya. Biasanya justru semakin kamu dan besties jadi lebih dekatmaka semakin banyak masalah sepele yang mungkin terjadi. Pemicu utamanya tentu perbedaan pendapat di antara kalian. Tenang aja, kamu dan besties masih bisa membicarakan masalah tersebut dengan baik-baik. Hindari untuk berbicara ketika masih emosi karena hal ini bisa memperburuk suasana.


Kurang percaya diri dengan penampilan
Satu lagi masalah yang juga sering dihadapi oleh remaja masa kini, yaitu kurangnya rasa percaya diri, terutama terhadap penampilan diri sendiri. Beberapa remaja merasa nggak puas dengan apa yang dimiliki sehingga kurang bisa tampil dengan percaya diri.

Mengenali "Overthinking"

 Overthinking dapat diartikan terlalu banyak berpikir. Seseorang yang overthinking terlalu banyak merenungkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Namun, overthinking berbeda dengan refleksi diri, ya guys . Refleksi diri masih menempatkan perspektif tentang diri sendiri terhadap situasi yang terjadi.Refleksi diri masih menempatkan perspektif tentang diri sendiri terhadap situasi yang terjadi. Ketika seseorang melakukan refleksi diri, mereka jug akan memiliki tujuan yang pasti.


Namun, ketika
 overthinking, tidak ada solusi yang bisa diambil saat menghadapi tantangan. Hal ini bisa membuat seseorang menjadi frustasi.

Selain itu, overthinking dapat ditunjukkan oleh beberapa tanda. Mungkin saja, saat ini Kalian tidak menyadarinya. Maka dari itu, perhatikan beberapa tanda overthinking yang harus kalian waspadai, yaitu:

  • Tidak dapat berhenti merasa khawatir.
  • Sering khawatir terhadap hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.
  • Selalu mengingat kesalahan yang sudah lewat.
  • Sering mengingat kembali momen memalukan, berulang kali.
  • Terlalu banyak berandai-andai pada kejadian yang tidak pernah terjadi.
  • Mengalami kesulitan tidur setiap harinya.
  • Tidak mampu berhenti memikirkan perkataan orang lain.
  • Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makna tersembunyi di balik perkataan orang atau peristiwa yang terjadi.
  • Tidak menyukai orang lain yang mengatakan sesuatu atau bertindak dengan cara yang tidak kalian sukai.
  • Menghabiskan banyak waktu baik untuk memikirkan peristiwa masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan.


CERPEN " Marni dan Pancasila"

 " Marni dan Pancasila"

Karya : Khalyandhara Pramesthi Regita Wulan 

Kelas : 9.7 / 15

Juara 1 Lomba Cerpen HUT SMPN 21 Malang 2021




Senin pagi di sebuah sekolah di desa kecil lereng gunung wilis , sayup sayup terdengar suara anak-anak membacakan teks Pancasila.


"Pancasila"…


“Satu.... Ketuhanan Yang Maha Esa…


“Dua…” Kemanusiaan yang adil dan beradab 


Koor bergelora dari puluhan anak yang mengikuti upacara bendera. Suara mereka menggema menembus langit-langit sekolah yang atap nya mulai rapuh , membangunkan anak-anak burung gereja yang sedang tidur sambil menikmati semilir angin pegunungan , suara mereka gemuruh mengalahkan debur ombak yang memecah karang di pinggiran pantai.


Dia bernama Sumarni , teman-teman biasa memanggilnya "Marni" , gadis kecil yang selalu ceria , sudah hampir 3 bulan menjadi salah satu siswi di sekolah dasar ini.  Berarti sudah 12  kali dia mengikuti upacara bendera dan selalu terkesima dan khidmat setiap kali lima kalimat yang menjadi tonggak dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dibacakan. Lima kalimat ini begitu magis, menghipnotis jiwa Marni yang usianya belum genap 8 tahun.


Dia bersama puluhan siswa lainnya berdiri tegak dalam dekapan sang matahari pagi yang mulai terik menyapa tubuh mereka tanpa ampun. Butir-butir keringat mulai nampak di keningnya tapi tak sedikitpun dia berusaha menyekanya. Wajahnya tetap tegak, lurus ke depan, memandang tiang bendera dari tiang besi yang mulai nampak berkarat di sana-sini.


Selepas pulang sekolah, sepanjang jalan Marni asyik bermain-main dengan kata-kata dalam kepalanya. Berusaha mengingat lima sila yang baru saja diucapkannya tadi pagi. Tapi sulit bagi Marni terlebih bunyi sila keempat yang terlalu panjang baginya.


Dengan rambut di kepang dua dan sandal jepit yang kebesaran, gadis kecil berkulit gelap karena terlalu sering tersengat matahari itu berlari-lari menemui ayahnya yang sedang membetulkan sabit yang dari kemarin lepas kayu pegangannya. Ayah Marni adalah seorang petani turun-temurun. Darah petani mengalir kuat dalam nadi keluarga ini. Salah satu profesi yang paling banyak ditekuni di wilayah pedesaan.


“Ayah, ayah hafal Pancasila tidak?” tanya Marni sambil melepas topi dan mengibas-ngibaskan ke arah lehernya untuk mengusir hawa panas karena teriknya matahari sepulang sekolah.


Ayahnya berhenti sejenak dari pekerjaan yang sejak tadi ditekuninya. Sambil mengerutkan dahi seolah mencoba mengingat sesuatu , ayahnya menggeleng, lalu menghisap rokok kreteknya dalam-dalam sambil membuang pandangannya ke arah pepohonan di belakang rumahnya.


“Itulah kenapa ayah mau  kamu rajin sekolah, nduk. Supaya kamu jadi orang pinter, bisa kerja di kantoran. Ndak seperti ayahmu yang bodoh ini, yang jangankan hafal Pancasila wong baca tulis aja ora iso.” Katanya sambil membelai rambut anak nya itu dengan penuh kasih sayang.


“Kalimatnya panjang-panjang, yah. Sulit sekali di hafal.” Kata Marni dengan wajah polosnya.


“Oh, begitu. Coba tanyakan sama kakak kamu, barangkali dia hafal, dia kan sudah kelas enam , ayah janji, " nanti kalau ayah ada rejeki lebih akan ayah belikan poster Pancasila yang sekaligus ada gambar garudanya.”


“Janji?” Kata Marni


“Janji.” Kata si ayah sambil sambil melingkarkan jari kelingkingnya.


Marni meloncat kegirangan dengan sandal jepitnya yang kebesaran itu , seorang gadis kecil dan anak seorang petani  dari desa kecil ini terlihat bahagia dengan janji ayah nya.


Janji ayah memang bukan omong kosong, keesokan harinya Marni sumringah melihat poster Pancasila sudah tertempel di dinding sebelah dapur yang merangkap sebagai ruang keluarga sekaligus kamar mereka. Poster pancasila berlatar burung garuda dan Sang Proklamator berkacamata hitam gagah dengan sorot muka yang menggambarkan semangat membara. 


Perlahan Marni mengeja setiap kata yang ada di poster itu. Hatinya bahagia , jiwa nasionalismenya buncah, wajahnya merah padam menahan haru menghayati setiap kata yang tertulis di poster itu.


“Ayah itu siapa?” tanya Marni sambil menunjuk lelaki gagah dengan kacamata hitam terpampang di poster Pancasila itu.


“Itu Pak Karno, Nduk.”


“Pak karno?” jawab Marni.


“Iya, itu Presiden Soekarno. Presiden pertama Indonesia , Orang yang menggagas Pancasila.”


“Oh iya, Marni sering dengar di sekolah nama Soekarno. Jadi bapak itu yang membuat pancasila. Kenapa tulisannya panjang-panjang ya, yah?. Aku jadi kesulitan menghafalnya , kalau kalimatnya pendek-pendek kan aku jadi mudah menghafalnya.” Kata Marni polos.


Ayah dan Ibu Marni hanya bisa menahan senyum mendengar kata-kata Marni yang polos itu.


“Mulai sekarang kamu jadi mudah menghafal Pancasila. Jangan sampai ayah belikan tapi kamu tidak baca ya!”


“Iya, Yah. Marni janji , Marni akan menghafalnya , tapi sila ke empat itu susah, panjang sekali.”


“Jangan menyerah Nduk. Kamu pasti bisa.” 

Mendengar dukungan penuh dari Ayah nya Marni semakin bersemangat untuk menghafal Pancasila. 


Semalaman Marni berputar-putar, bolak-balik antara buku pelajaran dan poster yang menggantung di dinding. Obsesinya untuk menghafal pancasila mengalahkan rasa kantuknya.

Sampai akhirnya dia tertidur di bawah posternya .


Pagi harinya , Marni bersiap untuk berangkat sekolah , dengan wajah ceria nya berseragam merah putih , bersepatu hitam dia berjalan kaki ke sekolahnya  sambil terus berusaha menghafalkan Pancasila.


Setibanya di sekolah seperti biasanya Marni masuk kelas bertemu dengan teman-teman nya , memulai aktivitas belajar. Kebetulan jam pertama pelajaran nya adalah tentang kesaktian Pancasila . Ibu guru Asih hari ini akan mengajar tentang Bab Kesaktian Pancasila , Marni dengan wajah ceria nya terlihat sangat antusias mendengar kan ibu guru Asih bercerita ...


"Anak anak hari ini ibu  akan membahas tentang Kesaktian Pancasila , tanggal 1 Oktober di Indonesia diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila. Peringatan Kesaktian Pancasila ini berakar pada sebuah peristiwa tanggal 30 September 1965. Konon, ini adalah awal dari Gerakan 30 September (G30S PKI). Oleh pemerintah Indonesia, pemberontakan ini merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.


Hari itu, enam orang Jenderal dan beberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun konon berkat kesadaran Rakyat Indonesia untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan.


Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila."


Marni yang terlihat antusias tadi tiba tiba mengacungkan tangan nya , " Bu guru saya mau bertanya " , Bu Asih menjawab " iya nak silahkan. Marni dengan wajah penasaran melontarkan pertanyaan nya, " bu guru kalau Pancasila itu sakti , berarti dia kuat terhadap serangan apapun ya bu ?" 


Bu guru Asih sambil tersenyum menjawab pertanyaan Marni , " iya betul nak , Pancasila adalah dasar negara kita , pondasi yang kuat negara kita. Kita wajib menjaga , dan mengamalkannya , jangan sampai ideologi bangsa kita diubah oleh kaum yang tidak bertanggung jawab" 

Pancasila adalah pemersatu seluruh Rakyat Indonesia , yang berbeda-beda suku ,Agamanya .


Marni yang masih antusias dengan jawaban bu guru Asih , terlihat lega dengan apa yang sudah ia dengarkan , matanya berbinar , dalam hatinya berkata bahwa dia bangga jadi bangsa Indonesia , dia bangga punya Pancasila. 


Bu guru Asih tiba tiba melontarkan pertanyaan , " Ayo anak-anak siapa yang hafal Pancasila ? angkat tangan " 


Marni dengan spontan dan bersemangat ," saya bu, " bu guru Asih tersenyum dan berkata ," Ayo Marni maju ke depan , kalau Marni hafal , ibu akan berikan nilai 100 " 


Marni dengan semangat melangkah kan kaki kecilnya ke depan kelas , meskipun dalam hatinya berdebar kencang , tapi dia yakin dia bisa , tepat di sebelah kanan bu guru Asih berdiri  Marni menarik nafas panjang dan memulai melafalkan Pancasila dengan khidmat..


" Pancasila "


"Satu.... Ketuhanan yang Maha Esa"


"Dua.... Kemanusiaan yang adil dan beradab"


"Tiga .... Persatuan Indonesia"


"Empat .... Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat , kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.


" Lima....Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia " 


Marni bernafas lega , ternyata dia berhasil menghafalkan Pancasila dengan baik.

Gemuruh tepuk tangan dari teman-teman dan bu guru Asih membuat dia terharu sekaligus bangga. Bahwa apa yang selama ini dianggapnya sulit , dia bisa melewati nya dengan sempurna . 


Marni…..adalah contoh kecil perwujudan rasa nasionalisme sejak usia dini , Indonesia bangga punya generasi penerus seperti Marni , berjiwa nasionalisme yang tinggi , berani dan pantang menyerah meskipun umurnya masih terbilang sangat muda. 


Kita generasi muda harus bangga jadi bagian rakyat Indonesia , dan selalu tanamkan nilai-nilai Pancasila didalam jiwa kita .






 

DUNIA RARA Template by Ipietoon Cute Blog Design